asnaaa27

Halo guys, cerita Axevelia is Devil udah tamat nih. Kalian bisa baca yaa cerita tersebut.
          	
          	Jangan lupa untuk follow akun Wattpad aku supaya tidak ketinggalan informasi lainnya. Eitsss, jangan lupa berikan vote Juka untuk menghargai karya ku ya
          	
          	Sembari kalian baca, aku akan sedikit-sedikit untuk Revisi setiap part nya yaa

asnaaa27

Halo guys, cerita Axevelia is Devil udah tamat nih. Kalian bisa baca yaa cerita tersebut.
          
          Jangan lupa untuk follow akun Wattpad aku supaya tidak ketinggalan informasi lainnya. Eitsss, jangan lupa berikan vote Juka untuk menghargai karya ku ya
          
          Sembari kalian baca, aku akan sedikit-sedikit untuk Revisi setiap part nya yaa

Lu_readmind

Permisi mau Promosi, boleh ya… 	
          ----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225

asnaaa27

Halo gais, terima kasih ya buat teman - teman yang udah mau baca cerita novel ku yang berjudul "Axevelia is Devil" . 
          
          Kalau sempat dan ada waktu, insyaallah aku akan posting cerita ini setiap hari sekitar pukul 17.00 - 18.00 ya.
          
          Sembari nunggu, kalian bisa baca cerita ku yang berjudul DILOVE maupun ZERLLAND. Itu cerita nya udah lengkap tinggal tahap revisi aja.
          
          Axevelia is Devil
          https://www.wattpad.com/story/256400016
          
          ZERLLAND
          https://www.wattpad.com/story/256400016
          
          DILOVE
          https://www.wattpad.com/story/206111545