[Chapter 45]
"Awh," ringisku saat kepalaku masih terasa sakit.
Kak Husain langsung membalikkan tubuhnya, mungkin karena mendengar ringisanku. "Hana? Kamu sudah sadar? Seharusnya kamu jangan langsung bangkit seperti itu, bagaimanapun keadaan kamu tidak baik-baik saja, suhu badan kamu naik."
Aku terdiam, ntah mengapa aku merasakan kekhawatiran yang begitu dalam dari intonasi suara Kak Husain, terlebih lagi matanya juga membenarkan hal itu. "Kak Husain khawatir?" tanyaku yang mengalir begitu saja.
Kak Husain langsung memalingkan wajahnya dariku. Aku menggigit bibir bawahku, merutuki kebodohan yang barusaja ku lakukan. 'Bego banget sih, Na, ngapain Lo nanya gitu coba. Geer banget Lo Kak Husain khawatir.'
"Siapa bilang? Saya cuma ngga mau disalahkan kalau terjadi sesuatu dengan kamu," cetusnya membuatku bersusah payah menelan Saliva-ku.
"Yaudah, Kak, ngga usah ngegas juga. 'kan saya nanya doang."
Link:
https://www.wattpad.com/story/279472390?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=aftrnihrhp&wp_originator=R358tsS5cjsx6EY8R6LpCsT8vA5e1Vo4Yk5tpnF0YrBD5JQWH46NSzxgJuYWGBpj8cbl8I45fBtcuf605s4VaoNgCAR09SXTEX%2FXPA7tmZfSjC2GzCscPwQszSkNbv0z