theoteorikata

Halo Kak @author_hazaa , perkenalkan aku Theo Reza salah satu dari Pimred @Teorikatapublishing. Aku sudah memperhatikan secara singkat wattpadd kaka, aku tertarik dengan tulisan kaka.  Aku sangat appreciate dengan cerita yang kaka buat, aku ucapkan terimakasih karena sudah membuat cerita The Innocent Girl dengan alur dan narasi cerita yang menarik dan aku ucapkan selamat kepada kaka sudah sukses membuat cerita ini di apresiasi banyak orang. Aku sangat berharap semoga kita bisa berkolaborasi ya kak, semoga kita bisa menjadi pilihan kaka jika kaka ingin menerbitkan naskahnya.
          
          Tentunya kami disini mengedepankan kepuasan pelanggan khususnya penulis-penulis yang mempercayai naskahnya untuk diterbitkan.
          
          Kakak bisa cek media sosial kami di instagram, jika kemudian tertarik dengan penawaran terbit gratis dengan benefit royalti sampai 30% atau self publish dengan keuntungan 100% milik penulis, bisa langsung balas chat ini atau hubungi aku via whatsapp https://wa.me/6283153949570 dengan menyertakan bukti screenshoot penawaran ini yaa ˗ˏˋ ♡ ˎˊ˗
          
          Have a nice day dan sehat selalu ya, Kak^^

author_hazaa

*Sudah update!*
          
          Ayo cek part terbarunya
          
          "Apa yang kamu harapkan? Orang lain gak bisa merasakan apa yang kita rasakan. Hanya diri sendiri yang bisa. Lagipula jika mereka udah tau tentang kamu, lalu merasa gak cocok sama kamu dan memilih untuk menjauh, kamu gak suka itu, kan? Jadi jangan pernah menjelaskan tentang diri kamu. Aku berani bilang itu gak perlu. Orang yang menyayangimu gak butuh itu, dan orang yang gak suka kamu, gak akan peduli itu."
          
          Salsa menyela, "Tapi bagus, kan? Aku jadi tau, siapa yang benar-benar peduli padaku. Siapa yang ... bisa menerima kekuranganku."
          
          Gadis itu menggigit bibir bawahnya. Mencoba menerima kenyataan menyakitkan bahwa orang yang disayanginya, tidak memberikan rasa sayang yang sama. Tangannya memukul-mukul meja di depannya.
          
          Tari menghela napas. Untuk bisa memahami perasaan orang lain memang sulit, tetapi ia merasa mulai mengerti Salsa. 
          
          "Kalau memang itu yang kamu mau, kenapa kamu masih gak bisa mengikhlaskan mereka yang udah ninggalin kamu?"
          
          Satu tamparan keras bagi gadis remaja itu. Ucapan Tari memang benar. Salsa tak seharusnya berlarut-larut dalam kenangan masa lalunya. Namun, rasanya sangat sulit untuk bisa terlepas dari masa lalu itu dan teman-temannya, apalagi Resya yang merupakan teman masa kecilnya.
          
          "Benar juga. Aku mengerti sekarang." Salsa menundukkan kepala. 
          
          "Apa yang kamu mengerti?"
          
          Salsa berpikir sejenak. Setelah memperbaiki posisi duduknya, ia kembali berbicara. "Bahwa semua orang bisa dijadikan teman, tapi gak semua orang bisa dijadikan sebagai sahabat, dan persahabatan itu gak bisa dipaksa. Mungkin mereka hanya menganggapku teman, tapi aku yang terlalu menganggap sebagai sahabat."
          
          https://www.wattpad.com/1350674142?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=author_hazaa&wp_originator=BdilSj24N8K8edBKWJLgIwxrAF%2Br47rYWFnC8Px2YZEjrjq4d0t2E1MqgVoC82owqPZt43jE%2F7oLH2uicG9K7bs8i1cvFSy3VFw6mQTNSUbLBVEE1lTm0%2BDenzA7Nxf%2F

eylbou