Aku bertopang dagu, menatap lurus tepat ke manik jernihnya yang dibalut soflens biru. Sangat penasaran dengan reaksinya. "Dua minggu lagi gue mau nikah."
Sedetik kemudian gumpalan tisu mendarat mulus di pelipisku. "Garing bangsat!" Raya tersenyum meremehkan, kembali menyuapkan supnya yang tersisa setengah.
"Gue serius." Ucapku sungguh-sungguh. "Gue juga udah kenalan kok sama calon laki gue, orangnya cakep." Lanjutku sembari mengacungkan ibu jari.
Raya menyemburkan kuah supnya. Cewek berambut ikal itu batuk-batuk, wajahnya merah padam. Aku diam saja walau dia belingsatan mencari air minum yang sebenarnya berada tepat di depan wajahnya.
Kali ini Raya berdiri__menggebrak meja, membuat kegaduhan. "Maksud lo apa hah?! Ngomong mau nikah pake muka seserius itu?! Dasar bocah!" Tunjuknya kurang ajar. Ku tepis telunjuknya kasar, jika tadi Raya melempar gumpalan tisu yang mengenai pelipisku, kali ini aku melemparkan kotak tisu yang berhasil menubruk keningnya. Raya meneriakan namaku dengan tidak manusiawi, membuat beberapa pengunjung menoleh tak suka ke arah kami. Aku meringis, sedikit membungkuk meminta maaf pada mereka.
Kepoin ceritanya di
https://my.w.tt/fc3b0hvC15
Sankyuuuu♡