Aku sayang kamu
Aku rindu kamu
Aku ingin dekat mu selalu
Aku ingin saat aku menangis kamu yang jadi tangan untuk mendekapku, membisikkan kata kata penenang
Aku ingin kamu
Aku mau kamu
Ingin rasanya aku membisikkan kata kata itu ditelingamu, menyuarakan isi hati ku. Tapi kamu bukan lagi menjadikanku sebagai pilihan hati. Bisa tidak kamu kembalikan hati ku yang sudah aku titipkan ke kamu.
Iya. Aku hanya menitipkan karena aku takut ketika aku menetapkan hati untuk mu kamu pergi.
Dan benar saja, sesuatu yang aku takutkan terjadi juga. Jika iya kamu pergi, iya sudah pergi tapi kenapa kamu harus meninggalkan jejak dihatiku. Kan aku yang harus susah susah menghapusnya.
Lalu salah siapa? Aku? Iya aku karena aku tak semudah itu menghapus rasa sayang. Iya aku sayang kamu.
Kamu satu satunya. Bukan salah satunya. Yang ada dihatiku. Cowok yang berhasil membuka luka lama yang sudah aku jahit rapi. Aku benar benar takut. Aku takut. Sungguh.