Aku sempat berpikir panjang, begini,
Dunia ini seperti tak mengizinkan manusia untuk diam dalam kenyamanannya. Seperti kamu yang suka memandangi laut saat senja. Diam.
Dunia mengajakmu untuk terus berjalan. Mengambil langkah kedepan dan bukan kebelakang. Meninggalkan zona nyaman dan dunia bekerja sama dengan waktu. Seperti kamu yang dengan keinginanmu sendiri atau terpaksa untuk berjalan perlahan menjauh dari laut dan senja sebab telah malam.
Kamu sedih, kamu kecewa dalam bayang takut besok tak akan lagi berjumpa dengan laut dan senja yang sama indahnya dengan yang tadi..
Kemudian kamu melangkah, mendekat kepada kota. Hiruk pikuk terdengar, macet, polusi dan sebagainya. Oh, kamu membencinya. Dalam benak kamu mulai merindukan laut dan senja tapi percuma. Kamu melangkah kembali malam itu dengan rasa lelah, jalanan mulai sepi tersisa gedung perkantoran yang menjulang tinggi kelangit, jalan raya hanya menyisakan mobil berlalu lalang dalam jumlah yang sangat sedikit entah kemana yang lain. Kamu bosan, lelah dan letih tapi jika berhenti terlalu kosong disekitar dan kamu kembali takut.
Dalam pikiran yang sering kali menerobos kemasa lalu kamu mengingat nasihat teman dekat, "lihatlah sekitar, istirahatlah bila lelah.." Lalu kamu mendongak dan menatap gedung-gedung yang jelas sebelumnya kamu anggap membosankan.
Imajinasi dalam kepalamu mulai berjalan, diksi-diksi indah dalam pikiranmu mulai terbentuk.
Kota memang ramai dan membosankan tapi ketika kamu melihat kembali dan mencari hal baiknya pasti akan menemukan.
Tanpa kota.. apa bisa kampung di rindukan? Apa bisa sepi di jadikan ketenangan? Apa bisa damai jadi kenangan? Dan pada beberapa manusia akan menganggapnya sebagai motivasi untuk cepat berproses dan pulang untuk segera memeluk ketenangan♡
On ig: @bakalangapapa