Tri586649

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135 

ea_pjt

Guru sedang menerangkan pelajaran.
          
          Mereka semua hari ini terlihat sangat serius. Tapi, kenapa wajah guru ini tetap saja seperti lagi menahan BAB.
          
          “Heyyooooo!”
          
          “Welkombek to my yutub canel!” sambut Alfan mendengar kata-kata yang mengejutkan dari guru yang tadinya fokus menerangkan tadi.
          
          “Guyss, Buk Erna lagi buka channel youtube. Jadi, jangan lupa subrekkk ya, Guysss!” timpal Sahilla yang mengundang tawa siswa kelas itu.
          
          Ucapan Sahilla dan gelak tawa itu membuat Buk Erna–guru Biologi mereka mengernyit, matanya ia buka lebar, dan gigi bagian atasnya sudah menolak keras gigi bagian bawahnya. Begitupun sebaliknya.
          
          “Sans, Buk! Mereka ini memang not have akhlaq. Jadi, ibu paham-pahamlah!” ucap Ozi yang mencoba menenangkan Buk Erna dengan amarah yang berapi-api.
          
          Ingin tahu kelanjutannya?
          
          Ikuti The ZiGo
          
          https://my.w.tt/y6TeoTCkn8