bboolatte

Hidup Janisa bersama putra semata wayangnya selalu tenang dan damai, setidaknya sebelum satu keluarga tinggal tepat di depan rumahnya. Setiap hari, tingkahnya sukses bikin Janisa jengkel. Namun, di balik adu mulut dan kekesalan kecil, siapa sangka justru muncul perhatian-perhatian manis yang perlahan menumbuhkan benih cinta di antara mereka.
          	
          	https://www.wattpad.com/story/400349150

AtaavFlow_

hallo kak!...
          izin promosi di wall kamu yaa...
          Terimakasih
          
          Haii semua....
          ini cerita ke tiga yang aku publish, jangan lupa mampir yaa...
          
          ALLETTA GABRIELLA NOERA memandang gedung megah SMA Ravens dengan tatapan datar, meski pikirannya dipenuhi gejolak. Di balik tampilan luar sekolah yang tampak elit, ia merasakan sesuatu yang ganjil, seakan gedung itu menyembunyikan rahasia kelam. Ia tahu keputusan pindah ke sekolah ini adalah desakan orang tuanya dan kakaknya, ARCHIO GALENIO NOERA. 
          
          Hari pertama di SMA Ravens berjalan tak seperti dugaannya. Sekolah itu dipenuhi hierarki yang ganjil. Murid-murid tertentu berjalan seperti penguasa, sementara yang lain tampak tunduk dengan takut. Beberapa guru pun, bukannya menjadi panutan, malah terlihat seperti pelayan bagi segelintir murid yang berkuasa. Alletta mencibir dalam hati. Dunia seperti ini, baginya, lebih buruk daripada jalanan yang penuh bahaya.
          
          https://www.wattpad.com/1504541640?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=AtaavFlow_

Rembulan_njun

Izin promosi ya, makasih sebelumnya.
          
          https://www.wattpad.com/story/345675007?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=Rembulan_njun
          
          
          "papah, mamah Jiran masuk klub sast--" perkataan yang belum selesai dibicarakan sudah dipotong oleh perkataan lain.
          
          "Cakra makan ini juga." Aneez berujar lembut sambil memberi ayam gor
          eng pada piring sang anak.
          
          "Mah tadi Jiran ngomong loh" beritahu Cakra pada Aneez.
          
          "Udah gak usah didengerin makan aja. Lagi pula itu gak penting." 
          
          Deg
          
          Perkataan itu lagi-lagi membuat hati Jiran sakit sangat sakit. Cukup semua ia pendam, dirinya tidak bisa begini terus.
          
          Pemuda yang sudah frustasi dengan perkataan yang tidak pernah didengar mulai mengeluarkan perkataan yang sudah lama ia pendam, "mah pah Jiran bukan nya juga anak kalian? Jiran juga butuh support ditengah tengah perjuangan Jiran, ditengah tengah kegagalan Jiran mah pah"
          
          "Udah Jiran makan, ga usah drama deh kamu" ibunya tidak pernah menerima semua yang ia lakukan bahkan kini menjawab pertanyaan tadi saja tidak bisa.
          
          Cakra yang melihat itu hanya bisa tersenyum sinis yang hanya bisa terlihat oleh Jiran.
          
          "Dunia gak adil" batin pemuda yang sudah memendam rasa sedih nya.