youcandoydoy

Ketika tuan matahari yang dingin bertemu dengan nona savana yang selalu terkekang.
          
          Katanya, hidup Sava selalu diatur ini itu. Sava harus begini, Sava harus begitu. Sampai jodohnya pun ayah ibu yang mengurusnya. 
          
          Dan si elang kutub Aditya, entah kenapa malah menyetujui kesepakatan kedua orangtuanya dalam rangka penderitaan yang berarti. Ditambah lagi yang bikin gedek, Aditya tiba-tiba muncul sebagai dosennya di kampus!
          
          Auto cengap-cengap hidupnya, atau malah tambah bahagia karena ada sebuah rasa terselubung yang merasukinya?
          
          https://www.wattpad.com/story/217262398

J_U_M_I

Hai salam kenal,
          Aku mau promosi cerita aku nih, siapa tau kmu suka... Judulnya Afsheen https://my.w.tt/o4wiz3glw4...
          Kalau ada waktu mampir ya, makasih 
          
          ***
          
          Ketika mengetahui orang yang kamu cintai dan juga menjadi cinta pertama bagimu mengakhiri masa lajangnya, apa yang akan kamu lakukan?
          
          Menghalangi pernikahannya? 
          
          Menyendiri di kamar lalu menangis,
          
          atau datang ke pernikahannya dengan senyuman terpaksa?
          
          Dia yang mencintaimu, bukan berarti juga dia tidak akan meninggalkanmu. Dan dia yang pergi darimu, artinya dia bukan yang terbaik untukmu. Dan dia yang engkau benci, bisa jadi akan kau cintai...
          
          Katanya sebuah pernikahan harus didasarkan oleh cinta,
          Katanya cinta akan datang dengan sendirinya setelah menikah,
          Katanya tak kenal maka tak sayang,
          Katanya Witing tresno jalaran soko kulino, yang artinya Cinta tumbuh karena terbiasa...
          
          Tapi itu semua bila ia bersedia membuka hatinya kembali untuk dicintai... Hati yang telah lama beku akibat patah hati, resiko dari mencintai.
          
          "Buktikan! buktikan kalau kau memang mencintaiku."
          
          Bagas mengembangkan senyumannya," jadi bagaimana, kau mau jadi pacarku?"
          
          Afsheen menggeleng cepat," bukan, bukan dengan pacaran." 
          
          Bagas mengerutkan keningnya tidak paham.
          
          "Menikah... kalau memang kau mencintaiku, maka kau harus menikahiku." Afsheen berjalan meninggalkan Bagas yang terdiam mendengar ucapanya tadi, namun langkahnya kembali terhenti." Kalau memang kau mencintaiku, seharusnya kau tidak mengajakku untuk pacaran."