Hai beb! Maap ngotorin wall nya. Izin yaa..
===
Kebahagiaan yang telah dicari setengah mati demi sebuah senyum walau hanya sedetik. Tapi sia-sia yang diperoleh. Tak terlalu, mungkin, hanya dapat se-persepuluhnya saja.
Bagaimana seorang anak dengan hati suci yang harus kehilangan kata "orang tua" hingga sekarang.
Sebanarnya tidak sakit. Tapi rasanya ingin mati.
Lantas, apakah masing-masing potongan itu akan terbagi rata atau tidak? Atau justru, tujuh yang utuh masuk kedalam dirinya yang hampa?
===
Barangkali tertarik.
Ditunggu vote and comment nya. Karena satu voment ajh udh brarti bgt buat author. ^ ^
https://www.wattpad.com/story/247552816