Setiap malam, setiap ku menanti dalam lamunan, selalu muncul sebuah hasrat untuk berkarya. Mimpi anak kecil yang sombong. Anak yang hidup tanpa memikirkan kehidupan.
Aku adalah orang yang egois, yang ingin kembali menjadi anak-anak. Aku tidak pernah bisa melepaskan hasrat untuk berkarya, sehingga aku selalu merasa "Bukan hari ini, masih banyak yang harus kupikirkan. Tapi aku pasti akan melakukannya besok!"
Besok… dan besoknya lagi… dan besoknya lagi. Hari esok yang tidak pernah datang.
Sebuah hasrat tidaklah kekal. Suatu saat akan melapuk. Semakin ditunda, semakin memudar.
Ketamakan seorang penulis, yang tidak bisa melepaskan karyanya telah membuatnya jatuh dalam jurang tak berdasar.
Karena itulah aku harus menyadarinya, bahwa aku tidak mampu. Aku tidak mampu membangkitkan hasrat yang sudah lapuk. Dan dengan menyesal aku harus mengumumkan bahwa kedua karyaku yang sudah lapuk harus kuhentikan. Sebelum aku memberi ilusi harapan yang palsu. Pada pembaca, juga pada diriku sendiri yang terus berharap suatu saat dapat menyelesaikan karya ini.
Aku telah menambahkan label HIATUS pada kedua cerita bersambungku. Yang artinya aku mengakui telah menghentikan aktivitasku di karya itu. Namun bisa saja aku melanjutkannya suatu saat nanti.
Ini bukan perpisahan. Aku masih cukup egois dan serakah untuk tidak meninggalkan dunia menulis. Mungkin saja aku akan menciptakan beberapa cerita pendek. Tapi tidak untuk petualang yang panjang, yang dapat menjebakku dalam jurang yang sama.
Terima kasih sudah menjadi pembaca setiaku, sampai berjumpa kembali.