NamIllegirl

Hai, Kak! Ayo mampir ke cerita baruku!
          
          She fell first but he fell too late
          
          * * *
          
          Kisah yang berputar berporoskan waktu. Tidak pernah lepas dari masa lalu dan selalu mengukir cerita baru. Antara terbelenggu oleh orang lama di masa lalu ataukah harus menyambut orang baru untuk sembuh, Binar malah terjebak dengan keduanya yang membuat kehidupannya jungkir balik dari kata tenang. Dua tangan berbeda yang terulur secara bersamaan dalam satu titik waktu temu masa sekarang membuatnya kesulitan menjatuhkan pilihan pada dua peran penting percintaan, tangan manakah yang terbaik untuk ia genggam dalam melukiskan masa depan?
          
          "Jangan berhenti suka sama gue, ya? Jangan nyerah. Tunggu gue buat pulang ke arah lo." 
          
          "Kalau lo nggak pernah pulang gimana?"
          
          https://www.wattpad.com/story/308183939?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=NamIllegirl&wp_originator=q2mYQ%2BpJHF04HvfS3EpT0%2FO%2BiKUDRs9yNLKAiH0CK%2BvaGx1gZtzKn5%2Fom8KApYEZTkPG0uh285MpCKJUDjAbt5NTcAmEAGOoE%2FOxD4a2dqzsnsHl6Pvlb9PApePuJAY5

Bulanpurnamadilangit

Hello Kak, salam kenal. Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan sungai yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jalan, lalu terjun bebas ke bawah sana, sungai yang deras akan air jernihnya.
          
          Bug ...
          
          Aurum tenggelam dengan perlahan, ia sengaja membiarkan hidungnya dipenuhi air agar tak mampu lagi untuk bernapas. 
          
          "Selamat tinggal Zinc," batin Aurum sebelum menutupkan mata rapat-rapat.
          
           Https://www.wattpad.com/story/173217135