Maaf, saya lebih memilih menjadi seorang pemalas daripada menjadi seorang arogan seperti anda nona.
Nada nona tinggi seperti semburan amarah, diam-diam berkata menyirat sarkas. Ah, lisan itu lagi. Rasanya hampir muak. Hay nona, tidak untuk hari esok ya.
Tidak semua orang mampu seperti anda, nona. Jadi cukup sudah untuk memandang bahwa semua orang bisa berpikir seperti pikiran anda. Yang sempit itu.