Tiwayy2302

lngtpra

Hai kk!!
          Izin promosi ya
          
          Yk mmpir di cerita aku!!
          Feedbck? Slhkn DM^^
          
          https://www.wattpad.com/story/264392703?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=annsbt&wp_originator=9o5u0UKIyrcUlOM3FPXI8MPKmrWurpOF7P%2BF5G%2FY%2FnoGiM3%2BH%2FYuxmWHkM%2Bc0c7qj%2FhR9ryyJO8F7t2Tq2GE9Zc%2FDJo%2FBlvu5vTtGrGdMzLld1wQobvCww49Y3NMPaZn
          
          Menjadi orang yang bermuka dua bukan hal sulit bagi Adhara Putri Alexander. Hidup diantara warna hitam lekat adalah takdirnya.  Memiliki kekasih seperti Raihan Mahaswara bukan hal yang menyenangkan. Di saat butuh sandaraan tiba-tiba dia menghilang entah kemana. Dan di memilih untuk bersama saudara tirinya. Bukan hal menyenangkan.
          
          Namun, takdir mengubah segalanya. Dia bertemu Langit Pradipta. Cowo yang super dingin, anti cewe, dan most wanted di sekolah barunya. Dia asal mengklaim Ara sebagai kekasihnya. 
          
          Hidup Ara menjadi cerah, Langit selalu melindunginya, dia berbeda dari masalalunya. Langit mempunyai tujuan untuk menghapus masalalu Ara. Namun, bumi juga butuh air, langit juga akan menurunkan hujan. Dan hujan berteman dengan petir. Ara seperti perahu yang diatas ombak besar. 
          
          Lantas,Apakah Ara bisa melewatinya? 
          Apakah takdir akan terus berbicara pedas?
          
          
          ❝  Kalau kamu tidak bisa menjadi matahari di siang hari untuk langit, 
          jadilah bintang yang indah di atas langit pada malam hari.❞ -Langit Pradipta.
          
          ❝  Semua orang butuh kepastian dan kenyataan. Bukan hanya soal janji dan berakhir minta maaf.❞ -Adhara Putri Alexander.
          
          °°°
          
          "Ra, tolong sebutin lambang Kalsium, Nitrogen, Titanium, dan Kalium!"
          
          "Oke, Kalsium itu Ca, Nitrogen itu N, Titanium Ti, kalium itu K."
          
          "Kalau di gabung?"
          
          "Ca-N-Ti-K. Eh, wait-wait--,"
          
          "Iya aku tau, kamu itu cantik."
          
          "Eh...Langit...!"