Mungkin benar, aku tidak membutuhkanmu. Aku hanya mendambamu lagi dan lagi. Lihatlah, aku juga punya kebahagiaan lain setelah tanpamu. Aku mulai jatuh cinta dan terluka demi orang lain–yang bukan kamu. Aku melewati hari-hari tanpa kabarmu dan ajaibnya, aku tetap hidup–hal yang dulunya kukira tidak bisa kulakukan.
Kamu pun begitu kan, ya? Atau lebih dulu tahu konsep ini? Bisa jadi, karena kamu terlalu unik, berbeda dari orang yang pernah kukenal sebelumnya dan tiada duanya, sehingga menyebabkan sebagian hatiku masih saja menginginkanmu.
Tapi, kita tidak bisa lagi, iya kan?
Maka, berbahagialah. Karena aku pun akan melakukan hal yang sama, walau mungkin pelan-pelan, tidak akan bisa secepat kamu.