Mereka saling mencintai.
Tahun ke tahun berganti dengan cepat dengan hubungan asmara M/N dan Sukuna yang semakin menjadi lebih intens.
Bahkan M/N sudah berencana untuk melamar Sukuna!
Hari dimana M/N melamar Sukuna adalah hari yang membuat M/N gugup setengah mati. M/N merasa kalau hari itu adalah penentuan hidupnya.
Untungnya Sukuna menerima lamaran itu!
Tapi sayangnya kisah cinta mereka tidak seperti dongeng-dongeng yang memiliki akhir bahagia.
Tidak. Tidak seperti itu, sangat berbeda.
Akhir cerita mereka jauh dari kata bahagia.
M/N meninggal sebelum hari pernikahan mereka, M/N terbunuh oleh para penyihir. Para penyihir itu merasa kalau Sukuna sudah terlalu kuat dan tidak bisa mereka kendalikan (dari awal juga mereka tidak bisa mengendalikan Sukuna sama sekali). Makanya mereka berniat untuk membunuh Sukuna dan M/N.
Kenapa M/N?
Itu karena M/N adalah orang terpenting dalam kehidupan Sukuna. M/N adalah segalanya untuk Sukuna.
Dan sesuai harapan mereka. Setelah mereka membunuh M/N, Sukuna menjadi sangat marah.
Sukuna mengamuk dan menghancurkan desa-desa tempat dimana para penyihir berada dan dia membunuh semua orang.
Semuanya, Sukuna membantai mereka semua.
"Aku akan membakar dunia ini untukmu sayangku."
Itulah kata-kata yang pernah Sukuna ucapkan kepada M/N setelah mereka menghabisi malam penuh gairah bersama.
Dan sesuai dengan janjinya, Sukuna membakar dunia untuk M/N.
Sukuna membuat dunia menjadi hancur.
Itu semua Sukuna lakukan untuk M/N, rajanya, cintanya, hidupnya, dunianya.