AdityoWahyu

Permisi Kak, maaf mengganggu.
          Ada rekomendasi novel buat Kakak, berjudul FROM BULLY TO LOVER.
          
          BLURB: Cecillia Agustin, siswi idola di SMA Gakaya, hingga kehadiran Saiful Al Defras. Pemuda keturunan Belanda-Indonesia itu, membuat kehidupan Cecil kacau juga membuka kenangan masa lalu. 
          
          Saiful Al Defras, pemuda cuek, jago karate, tampan, sweet-talker, kembali ke Surabaya setelah lima tahun berada di Palembang. Tak disangka dia bertemu Cecil, kenalan lamanya yang dulu tomboy, nakal, urakan, suka mem-bully Saiful. 
          
          Kehidupan SMA penuh drama, persahabatan, cinta monyet, juga persaingan menanti Saiful dan Cecil.
          
          LINK: https://www.wattpad.com/story/245528874-from-bully-to-lover
          
          Terima kasih untuk waktunya, Kak. :) 
          Jika mau follow, follow akun di link ini: https://www.wattpad.com/user/AdityoWN
          
          Have a nice day~

Dark_Peppermint-_-

Hai Kak, jika berkenan baca ceritaku yuk!
          
          ZeDio and Their Beloved Girl
          
          Cuplikan:
          
           "Hm, keliatannya enak." Tanpa permisi dan rasa malu, Dio menyeret walnut caramel mirror cake milik Nami. Gadis itu memekik, lalu berusaha menghalangi Dio yang ingin menyendok kuenya yang belum tersentuh.
          
          "Eh, punya gue itu."
          
          "Waktu gue seret tadi, ini udah jadi punya gue."
          
          Dio berhasil memasukkan sesendok ke dalam mulutnya, lalu menyerahkan sisanya pada Nami. Pipi gadis itu menggembung kesal, tapi malah dibalas dengan kekehan geli dari pemuda di depannya. "Sorry-sorry, gue cuma mau cicip-cicip doang." Dio menyendok kembali kue itu. Namun kali ini, ia mengarahkan sendoknya ke mulut Nami. "Aaa...."
          
          Desiran hangat mengaliri tubuh Nami aneh. Matanya membola dan otaknya berpikiran norak. Gue bakal makan dari sendok yang sama dengan Dio. Itu bekas... aaahhhhh....
          Kalau minum dari sedotan yang sama disebut ciuman tak langsung, lalu ini apa? Apakah sama? Nami meluber. "G gu gue makan s sendiri aja," cicitnya, lantas mengibaskan tangan lalu menunduk malu-malu.
          
          "Kok jadi malu-malu gitu sih?"
          
          "Siapa yang malu-malu!" hardik Nami tanpa sadar.
          
          Dio tersenyum miring dan sangat percaya diri. "Elo! Udahlah cepet, aaak."
          
          Nami meneguk ludah kasar. Ia memerhatikan sendok itu yang berada di depan mulutnya. Ia mau. Mau banget malah, tapi malu. Rasanya gengsi dan ya... namanya cewek 'kan harus jual mahal. Persetan dengan jual mahal. Hap. Nami melahap habis kue itu dengan pasti.
          
          https://www.wattpad.com/story/160035845