#Cerita ini telah diikutsertakan dalam kompetisi ODWC menyambut Anniversary AMB Publisher tahun kedua.
Vana menengadah dan menemukan seorang bapak-bapak di balik pagar---rumah keluarga Van Mort dipagari sekelilingnya dengan pagar kayu setinggi dada Vana---wajahnya terlihat kusut walau ia sedang tersenyum.
"Iya, ada apa Bapak?" tanya Vana. Dia berjalan mendekati bapak itu. Saat jaraknya hanya terbatas pagar, Vana mencium kembali aroma seperti di rumah Joseph, juga pakaian bapak itu terdapat noda cokelat kering.
"Tuan Martin ada?" Bapak itu mengusap pelan punggung tangannya saat berbicara, seperti sedang gugup.
"Ayah ada. Bapak masuk saja lewat pintu depan, ayah ada di ruang bawah, mungkin sekarang sudah keluar, Bapak bisa belok kiri dari sini dan menemukan pintu cokelat." Vana menunjuk jalan ke mana arah pintu depan rumah. "Atau mau aku panggilkan?" tawarnya
"Ah, tidak usah, terima kasih. Biar saya saja yang ke depan."
Penasaran? Klik link-nya ^^
https://my.w.tt/0I25f8UW4Z