Aku ceritakan tentang sang hati yang menahan sakitnya tusukan tombak yang menancap hingga menembus sisi terdalam. Sakit tiada terucap namun begitu terasa nyata adanya. Menunggu sebuah tangan terulur untuk menarik tombak kepedihan yang bersemayam didalam hati. Mencoba tersenyum dibalik rasa sakit yang terus menerus menghantui. Karena, ia percaya bahwa sesungguhnya bahwa dibalik sakit yang dirasa akan datang kebahagiaan yang tak terhingga. Sang hati selalu bersabar. Karena ia tahu penantiannya tak akan sia-sia, walaupun terlalu banyak luka yang tertancap dan menjadi bagian dari dirinya.
-cs-