Hei, kapan kamu kembali? Hati ini merindukanmu lagi. Sialan, ternyata aku telah memendam afeksi selama ini. Aku menunggumu selalu dalam nyata maupun fiksi. Atma ini tak tahan untuk ingin melihatmu lagi walau jauh untuk digapai jemari. Ingin menyapa "Hai" tapi tak tau harus disampaikan kemana karena kau tak lagi disini. Jangan pergi terlalu lama, banyak yang menginginkanmu kembali termasuk diri ini.
Dariku untukmu sosok yang telah mengajarkan indahnya suatu hal bernama kata-kata yang dibumbui oleh sajak dan diksi.
— Gemirasmi, 2020.