Hi kak, salam kenal, mampir yuk ke lapak aku ada cerita baru lho:)
Ditunggu kehadirannya yah kak:)
https://www.wattpad.com/story/284642507?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=ifdiiys_&wp_originator=Yx6Kj8EvKe0DJR%2BHVbX8lxIXVaxc4JGS244NpRp8BfOJEXKevVIEoJMz30Y4UEGNDwFb3LiR5GuaOpEp1zM9P%2FHwWKEcwihp41PaOlGSyRwAgSQI8WDsYzhnbXwhXnkI
"Ainara Dhevania! Kenapa sih lo doyan banget minum kopi saat patah hati. Nanti kalo lambung lo bermasalah gimana?" omel Athalla lagi, melotot kearah Nara.
Nara hanya tertawa kecil, sepertinya Athalla sedang datang bulan. Coba tolong di hitung berapa kali pria ini mengomel padahal baru saja beberapa menit di roftoop.
"Athalla, plis deh jangan berlebihan, lambung gue gak akan kenapa-napa kalo lo doain gue baik-baik aja."
Athalla hanya menatap kesal kearah Nara, gadis itu memang sulit diberi tahu, keras kepala.
Athalla mengambil gelas kopi di samping Nara, meleguk sisanya sampai habis.
Hal itu berhasil membuat Nara mengerutkan keningnya, "Loh, kenapa di abisin sih? Katanya takut sakit lambung?"
"Mending gue yang sakit lambung daripada lo."
Nara menusuk-tusuk pipi Athalla dengan telunjuknya pelan, menggoda. "Uluh-uluh, gemes sekali Abang ini, romantis rupanya. Hahah."
Athalla menepis tangan Nara dari pipinya.
"Roman-romannya makin kesini, lo makin perhatian sama gue," goda Nara, ia menarik sudut bibirnya, tersenyum jail.
Athalla terlihat berpikir sejenak. "Lah, iya juga yah." Menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kenapa gue perhatian sama titisan siluman kucing, yah."
"Gue tau, lo pasti suka kan sama gue." Ucap Nara percaya diri.
"Idih, sory-sory aja tipe gue tinggi, lo gak mungkin masuk kriteria, gue." Kata Athalla.
