daeeesun

"Namaku Kang Seulgi… Aku hidup sebatang kara di sebuah apartemen yang kubeli dari harta yang ditinggalkan kedua orang tuaku."
          
          Satu kecelakaan, merenggut dua nyawa.
          
          Satu kakak, hidup tapi tak lagi waras.
          
          Satu adik, terbuang dalam kesalahpahaman.
          
          Dan satu rahasia yang disembunyikan, oleh orang yang tidak pernah ia sangka.
          
          Ketika Yoo Jaeyi muncul dengan janji untuk mencari kebenaran, Seulgi tak tahu apakah ia menemukan penyelamat… atau justru pintu menuju kehancuran.
          
          Karena dalam setiap senyum, ada kebohongan.
          
          Dan dalam setiap kebenaran, ada luka yang tak bisa dipulihkan.
          
          . . . .
          
          Planetku, 11  September 2025
          Ini cuma teaser di dalam pikiran. 
          Susah banget mau dituang wkwk
          gelas mana gelas?

Aku emang nggak pernah sangka kamu akan menikah di usia muda. Tapi syukurlah, kita sudah nggak bersama, sehingga kini kamu bahagia bersama pasanganmu.
          
          Sebab, jangankan menginginkan itu, aku bahkan berfikir untuk tidak.
          Tapi yaa.. Semoga di hari nanti, ada seseorang yang bisa merubah pemikiranku.
          
          Overall, Happy to you and your couple!

https://www.youtube.com/shorts/8o4HaUKfnmU
          it look's like Zahra, omg!

Hai kak, izin promosi ya kak. Makasih
          
          https://www.wattpad.com/story/321018837?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=justkalopsia&wp_originator=xUwBqAYQ3Vmza07ZosxvD%2FgOeEzsCIiKJ8sScsIG5n8bmAWNlUZJ5Pa2KbGTLj4r3BNyD3XdeMnMGDCs%2FiGrECf3YV84VWBrK2xQWoBJ%2B38LrhX7jwo1O3yOyqCaDHvG

Daee punya cerita lain, mau baca gak? 

Hari ini, lebih satu tahun dari seperempat abad tahun yang lalu, kau terlahir untuk menjadi pasangan impianku, hanya itu.
          
          Karena nyatanya, kamu terlahir untuk menjadi teman hidup orang lain. Dan bukan diriku.
          
          Hai, kamu yang membuatku betah dalam lelap, selamat ulang tahun!

Hampa tak mengapa, selama netra tak salah mengira
          Sebab ia selalu terpejam barang sejenak, saat terlalu terang pijarnya cahaya