harus ku kukuhkan keyakinanku,
dihantui sejuta ketakutan,
dihadapkan dengan kenyataan yang belum ada dihadapan,
ricuh sudah isi kepala ku,
tentang bagaimana caraku bersikap
dengan menatap manik hitam yang dahulu meneduhkan,
dan kini beralih menakutkan,
apakah akan terasa asing ketika jemariku kembali menyentuhku yang kaku,
pikirmu yang kini beku,
aku harus bagaimana, yang mulia
bagaimana caraku menyambutmu pulang,
apa kau ingin aku melepaskan kemejamu dan menyiapkan secangkir kopi?
atau kau ingin aku mengecup pipi dan tersenyum padamu terlebih dahulu?
yang mulia, hanya kau lah sang pemilik tahta,
kau tak boleh melepaskan tahtamu begitu saja,
bagaimana dengan takdirmu menjadi pemimpin semesta kecil yang kini ada di hadapanmu,
yang mulia, percayalah hamba adalah abdimu yang setia,
yang mulia, aku sudah berjanji padamu,
akan ku buat kau bahagia,
jangan tinggalkan hamba,
jangan sakiti hamba dengan ribuan cambukan rindu
jangan asingkan hamba yang mulia.
dibalik gulungan malam dan bulan purnama malam itu,
kau titipkan tujuanmu padaku,
kau lah rajanya dan aku lah ratumu.
yang mulia, aku tak sudi di madu.
yang mulia, apakah kau benar benar akan pergi bersama permaisuri barumu itu?
kau janjikan aku istana kasihmu,
namun kau bangun istana cinta kasihmu dengan megahnya
bersama sang layak,
dan aku tersungkur di sini,
menjadi yang rusak
terurak dan koyak.
aku merindukan tenang akan tutur dan sentuhan lembutmu,
dengan lautan harap dihadapanku,
ada semoga yang ku amini dengan serius,
semoga kau menjadi yang bertahan,
melawan diam akan egomu yang batu,
semoga ku dengar ucap,
aku mencintaimu selamanya,
dan akan selalu begitu,
karena kau satu satunya milikku.
~cuman satu
-00.34
27 september 2022
author orangnya ga bisa curhat, jadinya buat puisi kalau lagi gundah
sobat readers, doakan author mendapatkan yang terbaik dalam alur kisah kasih kali ini yaaaa sebab author masih ingin menorehkan nama & frasa tentangnya pada tiap sajak bucinku