ddaani16

PERNAHKAH ANDA MERASAKAN JENUH MEMBACA?
          
          Jika si-penulis jenuh membaca, apalagi si-pembaca lebih jenuh lagi/enggan membaca tulisan.
          
          Rata-rata pola kebiasaan si-pembaca buku adalah lebih suka membaca paragraf dengan kriteria berisi 1 s/d 3 kalimat. Minimal 1 kalimat. Maksimal 4 kalimat pendek.
          
          Mengapa demikian?,
          karena rata-rata novel dengan kertas F4 dilipat tengah. Ada juga dengan kertas A4 dilipat tengah. Kalau 1 paragraf lebih dari 4 kalimat pendek, pasti menjenuhkan serta meletihkan kedua bola mata.
          
          Silahkan buktikan print 1 lembar saja karya tulisan yang dengan kalimat panjang (tiap-tiap paragraf berisi lebih dari 4 kalimat panjang). Baca dan rasakan. Kemudian, perhatikan jarak margin. Lanjut, pahami.
          
          Baru membaca saja sudah letih kedua mata, bagaimana memahami jalan cerita?, bagaimana cepat mengetahui karakter peran?
          
          Bagaimana dengan SUTRADARA?,
          sama saja, lebih suka membaca naskah kalimat pendek tapi sudah diketahui karakter seperti apa.
          
          Sehingga mulai dari sekarang,
          kenalan saya ubahlah bentuk tulisan masing-masing jikaaa mau jadi sebuah karya populer.

Saya suka membaca tulisan cerita dewasa dan AUDITOR NASKAH TULISAN. Saya membaca tulisan, entah itu dari asli kehidupan yang sudah terjadi pada diri si-penulis ataupun karya tulisan fiktip. Saya baca sambil pahami karakter peran para pemain utama. POINT UTAMANYA SAYA TENTUKAN KARAKTER PEMERAN SEPERTI APA.
          
          BENTUK NASKAH TULISAN ---> KARAKTER PERAN.
          
          Mengapa?,
          karena naskah tulisan jika tanpa diaudit maka hambar tidak memiliki gaya seolah-olah naskah dialog boneka.
          
          Banyak contoh naskah tulisan yang sudah saya baca. Naskahnya panjang-panjang, tapi belum klop maunya si-penulis naskah dengan bentuk tulisannya.
          
          MISAL:
          
          Si-penulis naskah cerita menuliskan diskripsi gadis berjalan sambil jari telunjuk lentiknya memanggil selingkuhannya.
          
          Kesan pertama membaca tulisan adalah: bitch, liar, nude, second sex, ext.
          
          Tapiii naskah tulisan sangat kontradiktif dengan maunya si-penulis naskah cerita. Yaitu si-penulis menuliskan "penismu...".
          
          Pertanyaannya adalah 
          Dimana letak klop-nya:
          1) Antara maunya si-penulis menentukan karakter peranan mau nampak bitch,
          2) tapiii formatnya terlalu baku?
          Penis adalah bahasa sopan. Dan bahasa bitch dari penis adalah: kontol, rudal.
          
          Jelas tidak klop!
          
          Jadinya sangat aneh jika si-penulis mau tulisannya dijadikan sebuah karya, apalagi jika mau dijadikan sebuah aransemen sebuah film. Inilah fungsi AUDITOR NASKAH TULISAN.