"Kan sudah kubilang jangan lari-lari di lorong yang ramai, sudah berapa kali kubilang sih ..."
"Iya, maaf ..."
"Jalan biasa juga bisa kan. Lagipula dua menit setelah bel istirahat berbunyi kantin tidak akan langsung tiba-tiba ramai. Roti yakisoba favoritmu tidak akan kehabisan."
"Iya, iya ..."
"Jawab iya-iya tapi besoknya dilakuin lagi ..."
Kamu hanya merengut sambil menatap ke arah lain. Yaku yang telah selesai memasang plaster di lututmu hanya menghela napas pelan.
Tiba-tiba dagumu ditarik olehnya agar wajahmu menatapnya. Kecupan beruntun di kening dan kedua pipi membuat irismu membola seketika. Terkejut dengan perlakuan kekasihmu.
Kening beradu dan mata saling menatap. Yaku berujar dengan suara rendah disertai senyuman super lembut.
"Aku selalu tidak tahan jika melihatmu terluka, asal kau tahu ..."
*****
Semoga suka ya :*
