Sedikit cerita
Kakakku cowok kerja dibidang pariwisata dan saat ini kerjanya disalah satu kawasan wisata Bali selatan.
Hari ini dia pulang kerja tengah malam dan bercerita. Ada seorang bapak bersama anaknya datang ke Nuanu untuk melihat patung yang sedang viral disana. Perkiraan usia anaknya sekitar 12 tahunan. Mereka berangkat dari rumah sekitar 3.5 jam perjalanan hanya untuk ke tempat itu saja.
Bapak tersebut berkunjung ke tempat kerja kakakku dan bertanya apakah menyediakan air mineral (Kakakku kerja di western resto). Kakakku memberikan informasi yang diperlukan, dan bapak tersebut terkejut mendengar harganya. Mahal memang jika dibandingkan dengan merk air mineral yg biasanya kita beli dengan harga 5k/10k di warung. 3x sampai 6x lipat lebih mahal (wajar kalau dilihat dari lingkungannya dan merknya). Kakakku dapat menangkap wajahnya terkejut tetapi kemudian berhasil disembunyikan kembali. Akhirnya bapak tersebut membeli sebotol air mineral dan diberikan kepada anaknya.
The point that I want to share:
Merasa relate dengan yang dialami dengan beliau. Effort orang tua yang berusaha memberikan kesenangan kepada anaknya, meskipun kadang apa yang diinginkan sulit untuk diupayakan. Berkorban demi memenuhi kebutuhan sang anak dan menahan diri. Dulu, akupun demikian, sebagai seorang anak meminta ini itu tanpa pertimbangan. Aku belum menjadi orangtua, tapi seiring bertambah usia, aku mulai memahaminya. Kini merasa kalau dulu aku sangat tidak tau diri dengan meminta sesuatu yg sebenarnya itu adalah "keinginan" bukan "kebutuhan". Namun, tidak menyalahkan karna dulu aku masih anak-anak, belum terlalu memahami. Astungkara sekarang sudah mulai belajar memahami dan mulai mengerti sehingga tidak banyak menuntut dan mulai ikut untuk berupaya juga.
That's all...
Semoga kelak, aku bisa menjadi orangtua yang mampu memberikan dan mencukupi kebutuhan dan keinginan anakku. Mampu memberikan yang terbaik dan tidak mengulangi apa yang pernah aku lalui. Astungkara