penikmat senja

@ dausindonesia  terima kasih kakk sudah memberi saran kepada saya dengan begitu saya bisa belajar menjadi penulis dengan baik dan benar
             Terima kasih sekali lagi kakk 

@ deffaniputrierviana  sebenarnya saya malu kalau dianggap sudah layak memberikan saran utk hal ini karena saya sendiri pun masih belajar. Saya coba menjawab sepengetahuan saya yg seadanya saja ya.
            
            -Saya sering baca cerita-cerita dg genre misteri/ thriller.
            -Saya mengikuti kelas kepenulisan di internet, memang berbayar dan sedikit mahal. Tapi saya suka.
            -Ketika kamu menulis scene yg menegangkan (thrill), bayangkan kamu berada di dalam scene itu.
            -Jangan tergesa-gesa menggambarkan scene yg menegangkan itu. Usahakan kamu menggambarkannya sedetail mungkin karena diharapkan pembaca bisa mengikuti dan merasakan masuk ke dalam ceritamu.
            -Libatkan hal-hal yg berkaitan dg perasaan. Tapi ingat! Do not tell, but show. Jangan mengatakan, "Riska merasa ketakutan", tapi TUNJUKKAN bahwa Riska ketakutan. Misal, "pupil mata Riska membesar, jantungnya berdegup kencang, napasnya melaju cepat". Karena umumnya pembaca lebih cenderung terbawa suasana dg metode 'show' ketimbang 'tell'.
            
            Lebih kurang itu sebagian yg saya ketahui. 

@ dausindonesia  iya sama sama kakk semoga hari kakak menyenangkan juga. Oya kakk mau nanya boleh kakk? Tolong kasih saran dong kakk gimana caranya bikin cerita thriller itu jadi bagus kakk terima kasih kakk