cuatperantau

Assalamu'alaikum. Halo Kak Dena dan teman-teman.
          Izin memperkenalkan karya pertama saya ya.
          Karya ini berjudul Vertikal yang berisi syair-syair bertemakan religi. Vertikal mengisahkan tentang kecintaan seorang hamba kepada-Nya dan Rasul-Nya. InsyaAllah bagi teman-teman yang bersedia mampir, memberikan votes, dan komentar, nantinya akan saya berikan feedback. 
          
          https://www.wattpad.com/story/292412460-vertikal
          https://www.wattpad.com/story/292412460-vertikal
          
          Terima kasih. :)

Na_Sea30

Hai kak, izi promote ya:))
          
          "Kamu itu jelek, sadar diri napa"
          ~ Ramadhan Anggara ~
          
          "Mencari yang baru atau terus berharap dengan orang yang tidak menganggap kehadiran kita selama ini?"
          ~ Karina Tyas Denada ~
          
          -------------------| |-------------------
          
          Ini kisah tentang seorang perempuan yang sedang dihadapkan dengan 2 pilihan, Mencari tambatan hati yang baru atau terus berharap dengan orang yang sama sekali tidak menganggap Kehadirannya selama ini?
          
          Muncul nya seseorang dikehidupannya membuat nya lupa akan 'dia' yang telah menyakitinya, namun apakah seseorang tersebut merupakan Obat untuk pelipur laranya atau kah justru 'dia' juga yang menjadi sumber Lara hatinya?
          
          Penasaran? Yukk, langsung baca aja
          ↪ https://my.w.tt/0LA0CC3xo7https://my.w.tt/U2TBY5AO15
          
          Vote dan Comment nya kutunggu:))

AmeliaRosana28

Mampir kak ke cerita aku
          
          'Broken Psychopath'
          
          
          Bantu vote dan komentar ya
          
          
          "Arrghh...apa yang kau lakukan nerd! Lepaskan aku! Dasar cupu! Lepaskan!" Teriak Quinnza. Ave menatapnya penuh kebencian, tatapan matanya menajam seiringan dengan rahangnya yang mengeras akibat perkataan Quinnza barusan.
          
          "Sepertinya aku harus mengganti cara kematianmu, nona Quinn!" Ujar Ave sarkas. Ia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil sebuah botol berwarna hijau dari laci.
          
          "Meminum ini dan membuat mulut busukmu itu berbusa sepertinya lebih menyenangkan, bukan begitu?" Quinnza mendelik tajam begitu menyadari apa yang ada di dalam botol itu. Sianida! Fikirnya gila.
          
          "Bagaimana menurutmu?" Ujar Ave lagi, ia berjalan mendekat ke arah Quinnza.
          
          "Tidak!! Apa yang mau kau lakukan dengan racun itu?!" 
          
          "Membuatnya masuk ke dalam tubuhmu tentu saja" jawab Ave, ia mencengkram dagu Quinnza, sedangkan gadis itu mencoba berontak.
          
          "Permainan di mulai, sayang" ujar Ave sarkas.
          
          "Tida-" matanya melotot tajam begitu racun tersebut mengalir ke tenggorokannya, rasa panas menjalar di seluruh tubuhnya.
          
          "Akkhh...air...a..irhh..."
          
          
          
          
          https://my.w.tt/X6Ywp3Ijm6
          https://my.w.tt/X6Ywp3Ijm6
          https://my.w.tt/X6Ywp3Ijm6
          
          Makasih