Mega mendung tampak di depan penglihatan. Bau tanah basah menyeruak menusuk indra penciuman. Di atas balkon rumah mewah itu, tampak muda-mudi yang serius berbincang.
"Aku masih gak percaya, ternyata kamu yang neror aku," ucap laki-laki yang menatap lurus kedepan.
Matanya menyiratkan keseriusan. Ia tampak berbeda. Pasalnya ia sering kali bercanda.
Perempuan yang berada di sampinya menatap penuh penyesalan. Ia terus saja menitikkan air mata. Tak percaya dengan apa yang telah dilakukannya.
"Maaf," balasnya lirih.
Laki-laki di sampinya menoleh. Ia mengelus surai panjang perempuan cantiknya. Ia tersenyum tulus.
"Aku suka sama kamu," ucapannya berhenti.
Perempuan itu terkejut. Ada binar kebahagiaan dimatanya. Ia mulai menghapus air mata.
"Sebelum aku tau kamu, ternyata kamu yang..." tambah lelaki itu.
Si perempuan menggelengkan kepala. "Enggak, aku bisa jelasin," balasnya cepat.
Lelaki itu tersenyum, "Gaada yang bisa ditoleransi."
Perempuan itu terus mencoba menjelaskan, tapi tidak dihiraukan. Ia menangis deras dan memeluknya, namun lelaki itu bergeming di tempatnya.
"Aku pulang," pungkas si lelaki.
"Jangan, kita masih belum tuntas."
"Aku pulang dari rumah kamu," ia menoleh gadisnya sekilas. "Juga hati kamu."
Baca ada dulu prolognya :)
https://www.wattpad.com/story/218248570