saycyyys

Haloo kak, salam kenal:)
          Kakak suka baca Teenfiction?
          Kalau berkenan, kakak bisa mampir buat baca cerita aku:)))
          
          https://www.wattpad.com/story/223823739?utm_medium=link&utm_content=story_info&utm_source=android
          
          —Sinopsis—
          
          Lia Hartman
             "Cewek berisik yang tidak akan berhenti mengusik Rayan."
          
          Rayan Alaric
             "Cowok pendiam yang benci sepi."
          
          •••••
          
          Rayan bersumpah tidak akan pernah meminta bantuan kepada siapapun selagi dia bisa melakukan semuanya sendiri.
          
          Tapi malam itu takdir seolah menjebaknya. Lia datang, bak penyelamat bagi Rayan yang sama sekali tidak cowok itu harapkan. Lia membantu Rayan untuk bisa lolos dari preman yang selalu menagih hutang padanya.
          
          Rayan pikir urusannya dengan cewek  berisik itu cukup sampai di sana. Tapi ternyata tidak, Lia terus mengusik Rayan, meminta balasan akan bantuannya malam itu. Berperilaku seolah Rayan tidak tahu apa itu balas budi.
          
          Ini kisah tentang rasa yang ada karena terbiasa.
          Tentang kebahagiaan yang ada karena hal sederhana.
          Tentang pengorbanan untuk orang yang di sayang.
          Tentang beratnya rasa mengikhlaskan dari kenyataan yang harus di terima lalu...
          
          ..."Apa mencintaimu artinya melepaskan?"
          
          ——
          
          Semoga suka:)
          Terimakasih, kak. Sudah mampir

Bulanpurnamadilangit

Hello Kak, salam kenal. Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          Bug ...         
           Https://www.wattpad.com/story/173217135