Mata bergerak mendekati kelopak. Angin perak, tenda lusuh, roti bekas, air comberan bergelinang di penghujung sumpah serapah "Abad 21." Gelap tetap menyimpan segala rahasia dari yang paling rahasia. Antara nyala dan benderang, atawa pancaroba warna. Semua bergerombol, tidak menyerang, hanya hendak meraung. "Kapan sunyi ini benar-benar terdengar!" Jawab Lotus, "Sabar, Bro. Letakan dulu senjatamu. Kalau tidak mau disebut pengecut." Klise!
To Be Continued...
- Bandung
- JoinedJanuary 17, 2019
Sign up to join the largest storytelling community
or