YeloNamm

Assalamualaikum, kak. Maaf, mengganggu waktunya sebentar. Saya mau mempromosikan karya tentang pesantren. Barangkali kaka tertarik. Terimakasih :)
          
          Blurb:
          
          Namanya Azhima Marwah. Sedari kecil, dia benci kenapa menjadi cantik bak gadis Arab. Tak lain sebab kecantikan itu turunan dari lelaki bejad yang memerkosa Mama-nya. Dia sangat membenci takdir buruk ini, tetapi dia juga ingin bisa memeluk segala rasa sakit ini, menerima semuanya dengan lapang, berakhir luka hatinya sembuh sempurna. Namun, nyatanya lukanya semakin lama semakin mengaga. Ini menyakitkan. Sangat menyakitkan.
          
          Suatu ketika, Mama Ningsih memaksa Azhima masuk pesantren yang seperti penjara dengan sederet peraturan ketat yang ada. Dan kata Mama Ningsih, Azhima bisa menemukan penyembuh lukanya di pesantren.
          
          Pada akhirnya Azhima terpaksa mengindahkan keinginan Mama untuk masuk pesantren. Dia akan membuktikan perkataan Mama Ningsih. Membuktikan perkara penyembuh itu, sungguh ada atau sekedar omong kosong belaka.
          
          https://www.wattpad.com/story/276575618?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=dianhauraa&wp_originator=rN432gdMI8QV1Ue8muYGD6iHNml%2FQv%2BIkHBgyKVw2XGQ7mMAFzzx1jTb16BarI0BhO1ubPL%2Fc6B93f1Ly8j4iMuiFeE7pDzovQ2sVeOW07YtW%2FZYCt0wt9FEx727%2FsIX

syailendraaa65

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice