Halo kak, izin promo di wallnya ya ^^
.
.
Apa jadinya kalau di awal pertemuan saja sudah menyebalkan?
♡♡♡
"Lo mau gue laporin ke polisi?"
"Paling ujung-ujungnya disuruh damai atau kalau gak ya bayar denda."
"Lo kalau udah bosen hidup damai, lagi pingin rasain masalah, gak usah ajak-ajak gue. Balikin."
Laki-laki itu mengabaikan Meiran. Kembali duduk dan membelakangi.
♡♡♡
"Lo semiskin itu sampai-sampai lo mau makan makanan bekas gue?"
"Bekas apanya? Lo gak sentuh yang ini sama sekali."
"Dari tadi lo perhatiin gue?"
Laki-laki itu mengangguk. Ekspresinya berubah, meniru bagaimana ekspresi Meiran saat makan.
"Lo ngeledek gue?"
"Maybe." Laki-laki itu terkekeh. Meiran benar-benar ingin meninju wajahnya.
♡♡♡
"Hapus. Gue gak suka lihat perempuan nangis."
Meiran segera tersadar dari lamunannya.
"Hapus air mata lo."
Meiran spontan menerima sapu tangan yang laki-laki itu serahkan lalu menggunakannya.
"Gue gak tahu masalah lo sebesar apa, tapi gue berharap lo bisa bertahan dan berjuang sampai masalah lo selesai. Roda kehidupan selalu berputar, putarannya lambat atau cepat, semuanya tergantung usaha lo. Seperti naik sepeda, kalau lo gak terus kayuh, lo bisa jatuh."
♡♡♡
Link : https://www.wattpad.com/story/318221619