Tri586649

Hello Kak, salam kenal. Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan sungai yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jalan, lalu terjun bebas ke bawah sana, sungai yang deras akan air jernihnya.
          
          Bug ...
          
          
          
           Https://www.wattpad.com/story/173217135
          

AtnYeo

Hi mampir ke work ku yuk kak ^^ makasih sebelumnya ...
          
          Meski hidup Jilan selalu berada di garis nestapa, dia berusaha untuk tetap menjalaninya dengan ikhlas. Pertama, keluarganya lebih memprioritaskan kepentingan Sang kembaran -- Jihan, ketimbang dirinya. Kedua, di sekolah dia kerap dibully karena keta'atannya pada Agama. Ketiga, hampir semua orang senang sekali membeda-bedakan sikap antara dirinya dengan Jihan.
          
          Suatu ketika, Jilan pun dihadapkan pada takdir yang begitu pelik. Dia menemukan dirinya terbangun tanpa memaki apa pun. Kemudian atensinya teralihkan pada sosok lelaki tampan yang tertidur dengan nyenyak di sampingnya dalam keadaan serupa.
          
          Jilan bisa saja meminta laki-laki itu untuk bertanggungjawab dengan menikahinya saat ia menyadari bahwa sesuatu sedang berkembang di dalam rahimnya. Dia dapat melakukan itu. Ya, seandainya saja Sang lelaki tersebut bukanlah Ikal. Sebab Jilan tahu bahwa Ikal merupakan laki-laki yang akan menjadi Kakak iparnya kelak. Dengan kata lain, Ikal adalah calon suami dari kembarannya sendiri. Dan karena tidak mau menghancurkan kebahagiaan Jihan dengan Ikal, ia memilih pergi dari kehidupan mereka.
          
          Namun bagaimana jika Ikal ternyata ingin bertanggungjawab? Apakah dia harus menerimanya dan menyakiti perasaan Jihan?
          
          -----
          
          https://my.w.tt/UiNb/drZjQURoFS