Herni_Rafael

Salam kenal.
          Yuk mampir ke lapak aku.
          Barangkali suka.
          
          https://my.w.tt/2yZECeG1xab
          
          
          Jika cinta itu buta, aku pasti akan memilihmu. Namun aku bukan lah wanita yang selalu me-nomer satukan Cinta . 
          
          Cinta itu butuh pengakuan , bukan di sembunyikan atau di pungkiri entah dengan alasan apapun. 
          
          Cinta itu harus di pertahankan , bukan menyerah tanpa ada perjuangan....... 
          
          Untuk seseorang di sana yg pernah hadir dan menyematkan kenangan manis walau berakhir kecewa.
          
          Jika cinta itu cukup hanya kata kata, mungkin aku akan luluh atas semua rayuanmu. Namun bagiku berjuta ungkapan cinta yang terucap hanyalah sebuah kata kata mutiara pengantar tidur.. 
          
          Andai bisa ku putar, ingin rasanya tidak ada warna dalam hidup ku yang berisi tentang kisahmu. 
          
          Untuk seseorang di sana yang pernah memberikan aku pelajaran bahwa di khianati itu sesuatu hal yang amat sangat menyakitkan.
          
          Jika boleh aku meminta, jangan pernah bertanya kenapa aku menerima semua ini. Karna aku sudah lelah dengan kata kata manis dan arti sebuah kata menanti. 
          
          Aku cuma ingin merasakan seperti apa rasanya  di cintai tanpa syarat apapun. Jangan pernah bertanya tentang rasa dalam hatiku. Karna biasanya saat aku mengakui telah memiliki rasa itu di dalam hatiku , akan selalu berbalas dengan derai air mata.
          
          Cukup cintai aku dan terima segala kekuranganku.  
          
          Untuk seseorang yang akan menjadi imamku kelak. 
          
          Salahkah jika Anyelir berharap kisah cintanya seindah namanya ? Karna saat ia mengenal arti kehidupan,  seseorang telah menyematkan nama yang sedemikian indah , tentunya dengan harapan bahwa sang putri akan memiliki kisah bahagia dalam hidupnya

gomawocinggudeul

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice