Permisi izin promosiiii
Yuyuyuk di baca cerita karya aku 'Alya Story' siapa tau suka
[17+]
"Aya"
Alya berhenti dan menghadap kebelakang menatap Satya.
"Apa?" laki laki itu langsung menggelengkan kepalanya cepat mukanya telihat takut melihat ekspresi Alya.
"Bima yang manggil" Satya menunjuk Bima tengah yang menatap Alya dengan cengiranya, tangannya menggaruk tengkuk yang tak gatal sedikitpun.
"Hehehe nggak jadi"
Alya berdecak sebal dan kembali kedepan melanjutkan langkahnya. Mereka bertiga menghembuskan nafasnya pelan seraya mengelus dadanya.
"Lya"
"Apa?" sahut Alya tanpa menoleh ataupun menghentikan langkahnya.
"Liat sini dulu"
Dengan sabar gadis itu berhenti dan menghadap kebelakang lebih tepatnya ke arah Ryan.
Sedangkan cowok itu langsung menggeleng cepat seraya menggerakan kedua tangannya dan menunjuk Satya. Tatapan Alya pun ke arah cowok yang ditunjuk Ryan.
"Marah?" tanya Satya pelan takut Alya benar benar marah.
"Nggak!" jawab Alya tegas.
Mereka mengerjapkan matanya berkali kali mendengar jawaban Alya, gadis itu kembali ke depan melanjutkan langkahnya.
Tapi~
"Lily"
"Apa lagi sih?!" jawab Alya kesal.
Gadis itu memenghentikan langkahnya mendadak dan menatap marah mereka membuat ketiganya kaget dengan mata melotot.
"Tuh kan marah"
Gimana nggak marah coba, tiga makhluk didepannya selalu mengerecoki hidupnya.
Tambah lagi mereka manggil Alya dengan nama yang beda² bikin Alya pusing!!
https://www.wattpad.com/story/261336633?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Nuranisah358&wp_originator=ir8fhXZS6VJQSoFDbW4sCRHCM7ykwb2FPSkJ8YFKxqPPd8PQSr%2BRSJKStv8gH1M8UMb0pVCi1U14Qm4eE8MuTOactRHSeodrKrKxCYoyHSFpiTYjHzhJXYhekYvdGFJx
Assalamualaikum, kak. Maaf, mengganggu waktunya sebentar. Saya mau mempromosikan karya tentang pesantren. Barangkali kaka tertarik. Terimakasih :)
Blurb:
Namanya Azhima Marwah. Sedari kecil, dia benci kenapa menjadi cantik bak gadis Arab. Tak lain sebab kecantikan itu turunan dari lelaki bejad yang memerkosa Mama-nya. Dia sangat membenci takdir buruk ini, tetapi dia juga ingin bisa memeluk segala rasa sakit ini, menerima semuanya dengan lapang, berakhir luka hatinya sembuh sempurna. Namun, nyatanya lukanya semakin lama semakin mengaga. Ini menyakitkan. Sangat menyakitkan.
Suatu ketika, Mama Ningsih memaksa Azhima masuk pesantren yang seperti penjara dengan sederet peraturan ketat yang ada. Dan kata Mama Ningsih, Azhima bisa menemukan penyembuh lukanya di pesantren.
Pada akhirnya Azhima terpaksa mengindahkan keinginan Mama untuk masuk pesantren. Dia akan membuktikan perkataan Mama Ningsih. Membuktikan perkara penyembuh itu, sungguh ada atau sekedar omong kosong belaka.
https://www.wattpad.com/story/276575618?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=dianhauraa&wp_originator=rN432gdMI8QV1Ue8muYGD6iHNml%2FQv%2BIkHBgyKVw2XGQ7mMAFzzx1jTb16BarI0BhO1ubPL%2Fc6B93f1Ly8j4iMuiFeE7pDzovQ2sVeOW07YtW%2FZYCt0wt9FEx727%2FsIX