Cinta sejati itu diibaratkan seperti ini, ketika kau harus memilih satu bunga dari sekian banyak beribu-ribu bunga di suatu taman, kau berjalan dan mendapati bunga baris pertama terlihat cantik & menarik tetapi logika menuntunmu melangkah lagi karena kau kira pasti ada bunga diujung sana yang jauh lebih cantik & menarik daripada bunga baris pertama tadi, namun dugaanmu salah, lalu kau kecewa karena tidak ada satupun yang menarik hatimu seperti bunga yang ada di baris pertama tadi, kau sangat menyesal karena peraturannya hanya ada kesempatan sekali saja, kau tidak bisa mundur kembali dan memetik bunga baris pertama tadi, lalu kau pulang tanpa satu tangkai bunga pun ditanganmu, karena kau mengabaikan bunga baris pertama yang tidak mungkin kau bawa pulang, karena tidak ada bunga yang lebih cantik dan begitu menarik seperti bunga baris pertama itu."
- Filsafat Yunani, ajaran Plato kepada Aristoteles dipengaruhi oleh pemikiran Socrates