Dari dulu sampai sekarang skala priotitas yang disusun Ana dalam hidupnya selalu menempatkan keluarga pada posisi teratas. Sepanjang hidupnya sumber kebahagiaan Ana ada pada keluarganya. Bagi Ana selama keluarganya bahagia maka dia akan lebih bahagia.
Semua berjalan sempurna hingga kebahagiaan yang ada pada keluarganya perlahan diterpa badai kesedihan. Keyakinan yang terbangun berubah menjadi perasaan takut yang tak terbendung. Ana kehilangan arah, jadi ketika membangun keluarga kecil menjadi sebuah solusi. Dia bersikukuh melakukan apapun untuk memastikan hal itu berjalan dengan baik.
Ana menggadaikan kebahagiaan dirinya sendiri. Agar terlihat bahagia, terlihat baik-baik saja, terlihat sebagaimana mestinya.
Mampukah Ana menemukan kebahagiaan untuk dirinya sendiri?
Bisakah Ana mempertahankan kebahagiaan keluarganya dimulai dari keluarga kecilnya?
atau justru demi menyelamatkan kebahagiaannya dia melepaskan keluarga kecil yang baru saja dia bina.
Cerita ini tentang Ana Aruna yang harus memikirkan kembali apa arti kebahagiaan baginya. Ana Aruna yang dibuat bertanya-tanya cara memaknai kebahagiaan setelah hadirnya Bagas Wicaksono dalam hidupnya.
Selamat berlayar!!! dalam sebuah bahtera imajinasi milikku dan milikmu. Bersama Ana dan Bagas, ayo kita temani mereka berlayar! Menjadi saksi apakah bahtera itu selamanya menjadi imajinasi? atau akhirnya berlabuh pada kenyataan yang manis.
https://www.wattpad.com/story/311494417-bahtera-imajinasi