Hai ka, izin promosi nih, siapa tau minat. Dan di bawah itu hanya cuplikan di salah satu chapter.
Rifki melihat kotak coklat tersebut lama, dan bergantian melihat sorot mata Ria yang menandakan harus menerima. Mungkin itu yang Ria isyaratkan dalam tatapan matanya yang dalam. Rifki jadi teringat dengan ucapan Rifki kemarin di perpustakaan "Ok kalo lo nggak suka sama Diana, tapi gue mohon sama lo. Jangan terlalu kasar sama dia, gue nggak tega liat dia selalu sedih kalo abis ketemu sama lo, cara lo nolak Diana itu terlalu kasar menurut gue. Jadi gue mohon sama lo, kalau besok-besok mau nolak Diana jangan terlalu kasar. Kasihan dia"
Rifki menatap kotak coklat dan Diana secara bergantian. Dia melihat wajah cantik Diana cukup lama.
"Ini buat lo, di makan ya" senyum Diana tidak pudar bahkan lebih lebar.
"Iya" satu kata itu keluar dari mulut Rifki, Diana melebarkan senyumnya hingga terlihatlah deretan gigi rapihnya.
"Di habisin ya, itu coklat dari Itali loh, mama yang..." Suara deheman dari depan pintu membuat Diana menghentikan ucapannya dan menatap ke pintu.