[ Aka - Aku dan Aku yang Lainnya - Supernatural - Thriller - Musim Dingin]
[Cermin]
Di tengah malam yang membeku, seorang perempuan berdiri di bawah pohon kering yang tangannya seperti cakar raksasa mencabik langit kelam.
Angin menyayat kulit, namun dingin itu seolah melupakan tubuhnya. Matanya- dua lubang kosong yang mengalirkan darah seperti air mata yang tak pernah selesai. Setiap tetesnya jatuh ke salju, menciptakan pola merah seperti bunga yang mekar lalu mati.
"Aku sudah lupa," suaranya pecah, retak seperti kaca yang dihantam palu. "Siapa yang menangis di dalam diriku?"
Bayangannya sendiri menjawab dari dalam genangan darah, tersenyum tanpa bibir. "Kamu."
Dia tertawa, atau mungkin menangis. Batasnya kabur, seperti kabut yang menyelubungi tubuh rapuhnya. Ketika salju menyentuh kulitnya, ia mengelupas, memunculkan sesuatu di bawahnya-urat-urat yang bergerak, hidup, bernapas.
Langit berbisik, atau mungkin pohon-pohon. "Besok adalah kemarin. Dan kemarin adalah dirimu, hancur di hari esok."
Dia menoleh, namun di mana wajahnya tadi, kini ada cermin yang retak. Di balik cermin itu, seseorang sedang memandangnya. Orang yang sama, tetapi lebih muda, lebih tua-tidak pernah cukup.