reniar15

"Maaf," ucap cowok itu sembari menatap gadis di depannya.
          
          Sang gadis balas menatap dengan seulas senyum yang terus ia ukirkan. 
          
          "Nggak papa, gue nggak perlu maaf dari lo. Toh, disia-siain sama lo gue ngerasa jadi lebih baik dan ...." Dia meletakkan telunjuknya di pelipis kanan. "Pintar," lanjutnya dengan senyum yang semakin lebar.
          
          Meneguk ludah susah payah. Cowok bernama lengkap Maha Meru itu hanya bisa mengukir senyum lemah.
          
          "Gue nggak habis pikir kenapa bisa percaya sama kata cinta yang selalu lo ucap atau ... janji setia yang selalu lo agung-agungkan." Rinjani tersenyum miris, angin yang berembus menerbangkan rambut bergelombangnya membuat senyum itu semakin terlihat jelas. 
          
          "Meru, mulai sekarang gue nggak akan percaya lagi sama kata cinta." Helaan napas lolos dari bibir tipisnya. 
          
          "Cinta itu nggak pernah ada, Ru." Ditatapnya manik cokelat cowok itu dalam-dalam. "Dan setia itu hanya sebuah kata, selamanya akan tetap seperti itu. Gue harap, gue nggak akan denger kata-kata sampah itu lagi dari mulut lo. Udah cukup gue dibodohi berkali-kali, gue nggak mau ngulang rasa sakit yang sama."
          
          "Jani-"
          
          "Jangan bilang apa pun lagi, Ru ... telinga gue udah tuli buat semua kata yang keluar dari mulut lo."
          
          Kenyataan bahwa untuk kesekian kalinya dia hanya dijadikan pelarian selalu berhasil menciptakan luka menyayat di hatinya. 
          
          
          
          Kepoin ceriatanya di sini
          Bukan Pelarian.
          https://www.wattpad.com/story/257293930?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=reniar15&wp_originator=eNBIq100%2Fqvg3KRcrtQrrO9x2ty04As1c2Okj3E794C0W4ClW%2Fi4%2BnKeOSdKx8CTIOgVjnX6b5XLz%2BkDZfMeWpnGTRJDdUmIFm9etulNloNJ2RFsWJuNYh01Jy2v8mu9