Rasa itu dusta, dan menjadi sempurna bukanlah tujuannya. Ia nyata, meski tak ada di depan mata. Ia ada, meski hanya ilusi belaka. Sederhananya, rasa itu hanya sebuah bongkah kata yang tak bisa disuarakan pada semesta hingga pada akhirnya hanya abadi di lembah dada. Terkubur di sana. Sampai ada yang bisa mengubahnya menjadi aksara yang dapat disaksikan seluruh isi dunia.
- JoinedDecember 2, 2020
Sign up to join the largest storytelling community
or