gyrigyul

“Tadi gue parkir dimana ya, Tang?” 
          	
          	“C6.” 
          	
          	“Oh okay. Thank you. See you tomorrow, Bintang.” 
          	
          	...
          	
          	“Anya, mau kemana?” 
          	
          	“Parkiran.” 
          	
          	“Lo ga bawa mobil by the way.” 
          	
          	“Motor?” 
          	
          	Bintang memutar bola matanya, “LO BERANGKAT SAMA GUE!” Lalu, Bintang memukul pelan kepala Anya. 
          	
          	“Mang iya? He he lupa.” 
          	
          	“Tunggu sini, bentar. Jangan kemana-mana, gue ambil tas.” 
          	
          	“Iya bawel.” 
          	
          	“Hi, Anya.” 
          	
          	*Bintang cepetan dateng, gue mau diculik om om* pinta Anya dalam hati. 

intheSpacewrld

syhdan

gyrigyul

“Tadi gue parkir dimana ya, Tang?” 
          
          “C6.” 
          
          “Oh okay. Thank you. See you tomorrow, Bintang.” 
          
          ...
          
          “Anya, mau kemana?” 
          
          “Parkiran.” 
          
          “Lo ga bawa mobil by the way.” 
          
          “Motor?” 
          
          Bintang memutar bola matanya, “LO BERANGKAT SAMA GUE!” Lalu, Bintang memukul pelan kepala Anya. 
          
          “Mang iya? He he lupa.” 
          
          “Tunggu sini, bentar. Jangan kemana-mana, gue ambil tas.” 
          
          “Iya bawel.” 
          
          “Hi, Anya.” 
          
          *Bintang cepetan dateng, gue mau diculik om om* pinta Anya dalam hati. 

gyrigyul

“Sumpah, lo tuh aneh.” 
          
          “Apaan sih?” 
          
          “Aneh, ngikutin gue mulu!!!” 
          
          “Kenapa emang?” 
          
          “RISIH” 
          
          “Ssshhh, diliatin orang-orang tuh, Anya.” 
          
          “Ya lo pergi sono jauh-jauh.” 
          
          “Apa salahnya gue ngikutin cewek gue sih?”
          
          Anya mendekap mulut pria di sebelahnya. 
          
          Bukannya marah, ia malah tersenyum dan menarik tangan Anya. 
          
          “Resmi, lo pacar gue.” 
          
          Semua mata tertuju pada mereka. 
          
          Perjalanan Anya menjadi pacar seorang mahasiswa paling terkenal se-kampus dimulai. 

gyrigyul

“Capek banget.” Ujar Pinkan sambil meletakkan kepalanya di atas meja. 
          
          “Utuutututu, selamat ya acaranya udah kelar.” 
          
          “Masih banyak administrasi yang nunggu setelah ini.”
          
          “It’s okay, yang penting satu satu tugas kamu selesai. I’m proud of you, babe.” 
          
          Pinkan mengangkat kepalanya dan menatap lekat, lelaki bertubuh jangkung di hadapannya.
          
          “Kenapa sih?”
          
          “Kadang gue bingung loh, bisa-bisanya gue dapetin cowok sebaik lo, Ga.” 
          
          Laki-laki bernama Angga itu tertawa. 
          
          “Jelas, kamu beruntung banget Pinkan. Awas ya kalo abis ini aku liat kamu selingkuh.” 
          
          “Yaah baru aku mau selingkuh.” 
          
          “PINKAN SAYANGNYA AKU.” 
          
          “Tuh kan selingkuhan ku udah berisik.” 
          
          Tanpa menoleh Angga tahu siapa pemilik suara berisik itu. 

gyrigyul

Andrea: “Heh anak sastra, mo kemane?” 
          
          Yang tidak disebutkan namanya, berhenti berjalan dan menoleh ke arah Andrea, si gadis bersuara merdu. 
          
          Revan: “Ke perpus.” 
          
          Andrea burst into laughter. 
          
          Andrea: “Besok kiamat kalo lo ke perpus.” 
          
          Revan: “Serius.” 
          
          Kini mereka berjalan berdampingan. 
          
          Revan: “Gue ketemu cewek cakep banget gilak, bening bak boneka.” 
          
          Andrea: “Mau ngecengin anak perpus sekarang? Bosen lu sama anak warung kopi?” 
          
          Revan: “Hehe, perpus lebih khidmat untuk mencari pasangan ternyata. Udah ah, gue cao keburu mbaknya pulang.” 
          
          Revan mempercepat langkahnya dan menghilang di belokan pertama menuju perpustakaan. 
          
          Andrea berdecak. 

gyrigyul

A day earlier. 
          
          
          To: Aksa
          Ssuupp? You home? 
          Baru dapet sinyal *emot marah* 
          
          From: Aksa
          I’m a homebody.
          Aku meriang, Ra.
          
          To: Aksa
          Jangan bilang merindukan kasih sayang
          
          From: Aksa
          Dangdut. Enggak, ini serius
          
          To: Aksa
          Oh yaudaaa
          Istirahat Aksa. Nanti aku kabari lagi ya. 
          
          From: Aksa
          Siap bos. 
          
          Clara menyimpan ponselnya dan melajukan kembali mobil hasil pinjam ke kakaknya.