kaocikarang

Ijin share cerita tentang NaruHina.
          ~ I'not Married (end) ~ short Story.
          
          Silahkan cek profil @ jiangchen9090 untuk story Naruhina lainnya.
          Commitment - [Ongoing]
          Villain's Princess - [Ongoing]
          Pacar Mesum - [End]
          Truth - [End]
          etc.
          ...
          
          Terimakasih
          
          
          
          https://www.wattpad.com/story/342051304?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=jiangchen9090&wp_originator=eLUHvw2ZaIyZ98I9p5gZCje660XTeg2N%2F9wchitLT8CGGhymvMoS1jzCw%2BKkvIM3goAD%2Bd8cd8clZIbCimjKwfbBIFtNB6ln0TCX688Vn7vOnbUtSQV1k2ww5vztFL73

Kinanikakina

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

fatikhahamarasari

Hallo Kak
          Bila Berkenan Baca Ceritaku Ya:)
          
          DevanoRea
          
          "Istimewa, satu kata yang gue ucapkan untuk lo, jangan lihat masa lalu karna ada gue masa depan lo, jangan jadi Tuan Putri gue yang cengeng gini dong, udah berkali-kali gue bilang satu tetes air mata lo itu terlalu berharga," ucap Devano.
          
          Gadis Sixth Sense  yang memiliki manik mata berwana coklat itu hanya tersenyum sembari mengeratkan pelukannya pada lelaki di hadapannya Devano Satya Pamungkas, 
          
          "Takdir itu penuh misteri ya, dan saat ini baru gue sadari kalau gue dan lo itu saling terikat, keistimewaan yang gue punya selalu terhubung dengan keistimewaan yang lo punya, begitu juga dengan perasaan gue saat ini, gue selalu minta sama Tuhan sebelum Tuhan mengambil nyawa lo, Tuhan harus mengambil nyawa gue lebih dulu," ucap Rea Crenata Wijaya.
          https://www.wattpad.com/story/179681980

Rafianjani13

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135