Setahun lalu,
Tepat saat jarum jam dengan sombongnya menunjuk waktu,
Saat langit mulai menjadi ungu,
Dan gema radio memutar lagu favoritmu,
Di situlah hatiku jatuh.
Jatuh akan segalanya tentangmu,
Dari bentuk kukumu,
Hingga mata bulan sabitmu.
Menit itu, empat roda berputar di perbatasan kota,
Membawa ratusan kupu-kupu di dalamnya.
Hatiku dan hatimu?
Oh, apa mungkin hanya punyaku?