Kenyaman itu memang ada saat dua insan itu larut dalam perbincangan. Entah apa yang mereka bicarakan, sampai suara tawa yang keluar adalah khas kebahagiaan. Hanya saja mereka tak berani untuk mengakuinya. Ego dan rasa takut begitu menguasai salah satu dari mereka.
Bisakah mereka bersama dalam satu naungan? Atau mungkin Tuhan hanya akan membiarkannya untuk singgah sementara. Atau justru bersatu untuk selamanya?
Hallo kak, kalo ada waktu luang jangn luma baca cerita ini ya https://my.w.tt/A4vxs0IuKR terimakasih❤