hibarasan

Entahlah. Perjalanan terasa lambat. Tanpa tambat yang menetapkan hati dari ombang-ambing ombak yg tiada henti. Tak tau kemana arah. Serasa tak pernah melangkah. Tak pergi kemana-mana. Tak berkembang maju menjadi apa-apa. Menjadi itu2 aja. Tanpa bara semangat yg mengakselerasi.

hibarasan

Entahlah. Perjalanan terasa lambat. Tanpa tambat yang menetapkan hati dari ombang-ambing ombak yg tiada henti. Tak tau kemana arah. Serasa tak pernah melangkah. Tak pergi kemana-mana. Tak berkembang maju menjadi apa-apa. Menjadi itu2 aja. Tanpa bara semangat yg mengakselerasi.

hibarasan

Saat harus melewati jalan-jalan yang tidak kamu inginkan atau menjalani pilihan-pilihan orang lain, maka wajar jika diri bertanya  : "value siapa yang kamu ikuti?"
          
          Saat tidak bisa sepenuhnya memutuskan pilihan bagi diri sendiri, maka apakah itu merupakan toleransi atau justru kelemahan pribadi? 
          
          Harus seberapa kukuh dan keras kepala dalam mempertahankan keinginan? Keras yang tidak melukai atau dilukai, keras seperti apa?