hiyellowf

dulu, sempat banyak harap ku atas semua yang ada di bumi. pada segalanya. pada manusia, alam, bahkan sang pencipta. lalu sekarang, ku pahami lagi bahwa, dikabulkannya harap ku kepada semesta memang tak akan secepat mengembalikan senyuman oleh sebuah pujian. ku teliti lagi, bahwa aku lebih sering menyuarakan pedih karna harap. lalu tersirat tanya tentang "akan kah aku bisa mendapatkanya? untuk yang baru atau yang kembali? ". kali ini ku serahkan segalanya, sebab aku sadar bahwa aku hanya seorang mahluk yang belum menemukan arah tujuan yang pasti. mungkin belum, tapi semoga akan menjadi ungkapan " akhirnyaaa" dengan helaan nafas yang amat besar leganya. 

hiyellowf

dulu, sempat banyak harap ku atas semua yang ada di bumi. pada segalanya. pada manusia, alam, bahkan sang pencipta. lalu sekarang, ku pahami lagi bahwa, dikabulkannya harap ku kepada semesta memang tak akan secepat mengembalikan senyuman oleh sebuah pujian. ku teliti lagi, bahwa aku lebih sering menyuarakan pedih karna harap. lalu tersirat tanya tentang "akan kah aku bisa mendapatkanya? untuk yang baru atau yang kembali? ". kali ini ku serahkan segalanya, sebab aku sadar bahwa aku hanya seorang mahluk yang belum menemukan arah tujuan yang pasti. mungkin belum, tapi semoga akan menjadi ungkapan " akhirnyaaa" dengan helaan nafas yang amat besar leganya.