hiznawaidas

Saya rindu my Aleyna Naufal tapi nak sambung tulis cerita mereka, saya kena kumpulkan sepenuh perasaan sebab sangat heavy (at least, for me). Rasa sesak aje dada ni. Buat masa sekarang, enjoy dulu dengan Thaqif Khayla okey. Sebab kalau saya mula datang overthinking dan low self esteem (dan juga konfiden saya menjunam jatuh), saya akan terus unpublished >.<

hiznawaidas

Saya rindu my Aleyna Naufal tapi nak sambung tulis cerita mereka, saya kena kumpulkan sepenuh perasaan sebab sangat heavy (at least, for me). Rasa sesak aje dada ni. Buat masa sekarang, enjoy dulu dengan Thaqif Khayla okey. Sebab kalau saya mula datang overthinking dan low self esteem (dan juga konfiden saya menjunam jatuh), saya akan terus unpublished >.<

hiznawaidas

Selamat hari raya, everyone. The rest chapters untuk Terungkapnya Janji saya akan publish esok (atau bila saya free). Tak tahu kenapa wattpad saya start slow, so nak publish tu jadi lambat dan loading. Saya ni bukan penyabar orangnya.
          
          Seperti yang saya kata, this one bukannya final version. Dah proofread dan edit sikit, tapi still bukan final version punya. Yang final version lebih tersusun ayatnya, dan ada few scenes and backstory yang saya masukkan. Dan ada juga part yang saya delete sebab cringe dan menggelikan usus saya bila saya baca balik. Tapi,  saya tak rajin nak copy paste and belek chapter mana yang saya edit so saya publish yang old one >.<
          
          Maaf atas kekurangan dalam cerita ni. Ada part yang maybe cringe dan terlebih bergula, maka, maafkan saya. Saya akan unpublished semula cerita ni bila saya rasa nak unpublished atau jika saya hantar ke mana-mana rumah penerbitan (whichever comes first). Sementara itu, jemputlah baca dan komen.
          
          Untuk Aleyna Naufal, saya update lambat sikit. Otak saya blank (maafkan saya T_T)
          
          Itu saja. Terima kasih.
          
          Selamat hari raya sekali lagi!

reen_dareesha

Yay! Thankyou update thaqif sayaaaaa <3
Reply

hiznawaidas

nota kaki: Bukan nak cakap yang proofread tu ayat tak tersusun, tapi yang final version ni saya banyak tukar ayat and insert new scenes. Proofreader saya, jangan marah okey. Terima kasih sudi proofread cerita yinni *insert emoji mata bergenang*. Love you!
Reply

hiznawaidas

Saya tengah fikir, nak publish balik tak Terungkapnya Janji?
          
          Cerita ni sebenarnya saya hantar ke satu penerbit beberapa bulan lepas, tapi saya tarik semula. Jadi, sementara saya fikir saya nak hantar dekat mana, should I publish balik here? Tapi, kalau saya publish balik, version unedited di mana ada ayat yang berterabur, grammar yang tungging-langgang. Ada scene yang ada dalam edited manuskrip, tapi tak ada dekat sini. Tak tahu masih ada orang nak baca atau tidak. 
          
          So...
          
          Yay... or nay?
          
          Side note: Nanti bila saya dah hantar dekat penerbit lain, saya akan unpublished semula.

adibsun

@hiznawaidas YES YES YES PLEASEEE YES YES YESSS MILLION TRILLION YES YES YES FOR MY THAQIFF!!! YESSS ALWAYS YESSS!!! 
Reply

hiznawaidas

Izinkan saya meluah sekejap. Perasaan ni berat sangat and i’ve been crying over and over again.
          
          These past few months have been really hard for me. After everything I’ve done, my time, my effort, my hope, everything ended up wasted, in vain. It took me some time to write again. It took me even longer to have the tiniest bit of courage to try.
          
          To try to write again. 
          
          I took my time coming back to the writing world, even though I had lost all my confidence. My heart shattered. My hopes and dreams scattered. My already low self-esteem sank even lower.
          
          I thought I had recovered. I thought I had healed. But the pain is still there, engulfing me day by day, making me question my worth, making me feel pathetic.
          
          Am I really that easy to throw away? Do I really have no value? Was my effort that meaningless, something you could just toss aside when you no longer wanted it?
          
          Thank you for making me feel miserable. Thank you for making me question my worth, and doubt myself again and again. Thank you for the tears I keep shedding whenever our conversations come to mind. Whenever I remember the hardship, the effort, and the time that all ended in vain. Thank you for raising my hopes, only to crush them. And thank you... for destroying me.
          
          I’ll carry this pain for the rest of my life. This scar is mine to keep, thanks to you.

hiznawaidas

@soyabeanbean Terima kasih >.< Saayang awak juga! Kirim salam mak ya❤️
Reply

soyabeanbean

@hiznawaidas oh mak saya tengah bacaa STK, mak saya ckp, sesuai buat kdrama cerita akak hihisayang akak♥️♥️
Reply

soyabeanbean

@hiznawaidas kak nawaasape buat niee huwaaasape buat kak nawaa nieee tak baikklaaakak nawa, ur feelings is valid❤️❤️may Allah heal ur pain, semoga dipermudahkan urusan akak dunia dan akhirat❤️saya nak akak tahu, sayaa support akak, karya akak, tulisan akak, ketahuilaaa, saya ada dengan akak walaupun yang lain menolaksending virtual hugssaya sllu menunggu karya akak, alwaysdan saya percaya, ramai jugak yg tunggu❤️comeback stronger, hiznawa!! always pray, cheer and support you from afar!! sayang kak nawaaa♥️♥️♥️
Reply