Hampa.
Aku terduduk merenung luka yang sama kini datang kembali. Bedanya, ini lebih sakit.
Malam ini yang begitu dinginpun tak mampu kurasa. Aku mati rasa.
Senyumku yang kini sulit merekah kini mudah untuk diterka. Aku tertipu bahagia.
Ragaku dicambuk, hatiku tak menemukan peraduan. Aku dibuang.
Aku tak ingin melepas, kamu tak tahu bagaimana rasanya jadi ampas. Haruskah aku melepas?
Aku hanya ingin dipeluk, saat raga ini terhempas karna dicambuk. Aku ambruk.
Aku tak ingin meminta untuk mengerti. Aku hanya paham, bahwa aku harus menepi.
Kumohon, jangan lihat senyumku, jangan tawaku, jangan, jangan, kumohon jangan.
Aku hanya ingin didamba karna linangan air mata, disayang karna terluka.
Bukan kasihan yang kumaksud, tapi mendamba sisi terlemahku lah yang aku mau.
Kekosongan ini, aku hampa.
I.M